Indonesia dalam One Piece

Kalau kita membaca One Piece, kita pasti pernah sesekali menemukan sesuatu yang terlihat diambil dari dunia nyata oleh Odacchi, beberapa diantaranya adalah Water Seven seperti Venezia, Italia, Nama-nama Bajak Laut yang diambil dari Nama bajak Laut di dunia nyata dan beberapa hal yang lain. Tetapi, pernahkah para pembaca dari Indonesia sadar bahwa One Piece juga mengambil “bahan” dari Indonesia juga? Kalau belum tahu, sekarang saya beri tahu.. :p
1. Kaya
Di cerita Kota Syrup, yang menceritakan kisah bergabungnya Usopp, ada seorang gadis anak seorang bangsawan yang bernama “Kaya”. Kaya, seperti juga yang kita ketahui bersama memiliki arti “punya banyak uang”, dan dalam One Piece, Kaya juga digambarkan sebagai anak bangsawan yang memiliki banyak uang, terbukti ketika Kaya dan Merry menghadiahi Bajak Laut Topi Jerami sebuah kapal bernama Going Merry yang kemudian dianggap sebagai salah satu kru oleh Bajak laut Topi Jerami.

2. Pulau Jaya
Pada awal cerita Skypiea, diceritakan bagaimana Bajak Laut Topi Jerami mencari jalan agar mereka bisa naik ke Pulau Langit. Mereka kemudian mencari seseorang bernama Monbran Cricket yang tinggal di Pulau Jaya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jaya memiliki arti “selalu berhasil; sukses; hebat”. Hal ini tersirat dengan sempurna dalam One Piece dimana Pulau Jaya dikatakan sebagai pulau yang memiliki kota emas.
Ada beberapa kemungkinan bahwa nama “Jaya” diambil dari “Irian Jaya” karena pulau jaya memiliki bentuk kepala burung dan di Pulau Jaya sempat menceritakan bagaimana Bajak Laut Topi Jerami harus mencari Southbird.

3. Celana Enel
Pada inti cerita Skypiea, Bajak Laut Topi Jerami harus melawan seorang lawan yang sangat kuat bernama Enel yang menganggap dirinya sebagai dewa.
Naahh, adakah diantara teman-teman yang sadar kalau celana Enel bermotif batik? Kalau belum, sekarang saya beri tahu.. :p Kalau dilihat dengan sangat teliti mungkin tidak memiliki motif serumit batik, tetapi dari pilihan warnanya bisa dikatakan sebagai “mewakili” batik ciri khas kota Pekalongan di Jawa Tengah.

4. Markas Flying Fish Riders
Sebelum memasuki cerita di Pulau Sabaody, Bajak Laut Topi Jerami bertemu dengan sekelompok penculik yang beroperasi di sekitar Pulau Fishman dan Kepulauan Sabaody bernama Flying Fish Rider yang menggunakan ikan terbang sebagai kendaraannya dan memiliki markas di tengah laut.
Rumah-rumah yang ada di markas Flying Fish Rider ini menggunakan konsep rumah adat dari Nias, Sumatera Utara. Dan untuk desain rumah ini sangat mirip, lengkap dengan jendela terbuka di atapnya.

5. Senjata Usopp
Dalam cerita di Pulau Manusia Ikan, sempat ditampilkan bagaimana Usopp mengeluarkan salah satu dari “Pop Green”-nya yang ketika digunakan memunculkan bunga “Rafflesia”.
Bunga Rafflesia merupakan “produk” Indonesia karena jenis tersebut hanya tumbuh di Bengkulu, Sumatera Selatan. Bunga ini memang mengeluarkan bau yang busuk, dan karena itu jadi sering disamakan dengan Bunga Bangkai, padahal Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai ini adalah dua bunga yang berbeda.
0 Responses