Catatan Akhir Sekolah, Sebuah kisah klasik untuk Masa Depan….

Ketika ditanya tentang kesan seseorang mengenai masa-masa SMA nya, kebanyakan jawaban yang timbul adalah : “Menarik”, “tak terlupakan”, “wah,,,masa-masa indah…” dan banyaaak ungkapan-ungkapan yang muncul sesuai dengan latar belakang pengalaman dan kisah yang berbeda.

Namun semuanya sepakat, bahwa SMA adalah masa-masa yang tak terlupakan. Dan itu memang benar adanya.

Dahulu, ketika langkah-langkah polos kita mulai menapaki rajutan hari-hari di SMA, tak pernah terpikirkan bahwa tiap detik yang kita lalui saat itu, kelak akan menjadi hal-hal yang akan sangat kita rindukan pada 5, 10, 15, atau 20 tahun mendatang.
Setiap jengkal kejadian, baik itu kisah sedih, menyenangkan, pahit, manis, memalukan adalah hal-hal yang menarik untuk diceritakan KELAK ketika kita sudah tidak bisa lagi melalui semua pengalaman itu.

Siapa sangka, pengalaman ketika dimarahi senior pada saat MOS (Masa Orientasi Siswa) yang sangat membuat kita kesal, akan membuat kita tertawa sendiri jika dikenang.
Siapa sangka, ketika pikiran polos kita sudah terkontaminasi dengan keinginan bolos, cabut, nyontek, suka membantah perkataan guru, yang ujung-ujungnya adalah Skors, dihukum, kena marah…(ahh, menyakitkan memang), tetapi semua itu sekarang bak sebuah kisah manis yang sangat seru untuk diceritakan,,

Atau pengalaman ketika menjadi seorang bintang kelas, aktifis sekolah, ikut berbagai kegiatan dan perlombaan,,,telah meninggalkan seraut kebanggan di memory internal dan eksternal otak kita.

Sebentuk persahabatan sejatipun telah kita bina di indahnya masa-masa SMA. Teman yang bukan hanya sekedar pelepas tawa, namun juga hadir di kala kita berduka, yang bersedia menyediakan pundaknya ketika kita butuh sandaran. Bahkan menjadi teman seperjuangan yang turut andil dalam meramaikan jagat kenakalan-kenalakan remaja yang kita lakukan. Bahu membahu ketika cabut,memanjat pagar, merokok di lingkungan sekolah, membuat PR di kelas,ketika ujian, dan lain sebagainya.Kemana lagi akan kita cari sahabat seperti itu selepas masa-masa SMA??? (nb: perilaku di atas hanya refleksi, bukan aktifitas penulis ya!heh)

Dan, sekelompok orang tua kedua yang kita panggil dengan sebutan “Bapak” dan “Ibu” GURU itu… Kasih sayang dan jasanya kepada kita sungguh luar biasa. Hmmmm…walaupun terkadang kita mengikuti pelajaran beliau dengan adegan tambahan “terkantuk-kantuk”, diiringi rasa bosan, jenuh, bahkan lebih ekstrimnya lagi kita meninggalkan beliau yang dengan kesungguhannya mengajar, untuk sekedar nongkrong di kantin,ngaso di perpus, tidur-tiduran di Mushala, atau nekat pulang ke rumah dan gak balik-balik lagi ke sekolah (sinonimnya CABUT)

Jika seorang pemikir ulung mengatakan bahwa ”future is’nt to be found, but to created” mungkin itu benar adanya. Dan tahukah kawan, secara tidak langsung, masa-masa SMA merupakan bagian dan langkah untuk kita mencapai kondisi seperti saat ini. Masa-masa SMA turut berkontribusi untuk menciptakan ”kita” yang seperti ini.



Maka patutlah rasanya jika kita mengucapan terimakasih kepada guru, sahabat, semua civitas dari SMA, yang turut andil mewarnai kehidupan kita dengan hitam, putih, merah, birunya dunia.

Klise memang, namun begitulah adanya. Sepahit, seburuk, semanis apapun kenangan itu, kenangan tinggalllah kenangan… dan setiap kenangan itu tak kan pernah terulang persis sama seperti dahulu…Namun ada satu teori konsep kenangan yang sepertinya harus kita sepakati, bahwa; kenangan bukanlah untuk dilupakan…Biarkan menjadi sebentuk kisah, SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN… Sebuah kisah klasik yang akan kita ceritakan kepada anak, cucu kita kelak.

****

Jiah, keren tak tulisan di atas???hoho :p
Yup, masa SMA adalah masa-masa indah yang insyaAllah tak pernah terniatkan bagiku untuk melupakannya.
Masa dimana aku mulai mencari jati diri, berusaha menemukan dan mengadaptasikan diriku dengan hal-hal baru yang kadang cukup menyenangkan, namun tak luput dari kata tak menyenangkan.
0 Responses